Yakobus 3:1-12
Satu kata sembrono, dapat membuat orang lain tersakiti
Satu kata tanpa kendali dapat membuat orang lain bingung
Satu kata tak sopan dan tidak ramah, dapat membuat cinta hambar, bahkan menimbulkan benci
Satu kata menang sendiri dan tak mau disalahkan, lambang sifat pengecut dan tak bijaksana
Satu kata keliru membuat orang terluka
Namun,
Satu kata "maaf" bisa melahirkan cinta mendalam bagi yang mendengarkannya
Satu kata lembut dan tulus dapat membawa damai bagi orang lain
Satu kata pujian dapat memberi semangat bagi yang mendengarkannya
Jadi,
Satu kata bisa menjadi bisa kutuk dan bisa menjadi berkat bagi kita dan orang lain
Maka, pikirkanlah lebih dulu setiap kata yang akan kita katakan.
Yakobus 1:19 berkata, "Setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata...". Namun, sering kali kita baru menyadari apa yang kita ucapkan setelah kepahitan terjadi. Ketika emosi, misalnya, peluang untuk membuat komunikasi menjadi tidak nyambung sangat terbuka. Banyak pasangan terluka karena tidak bisa membangun komunikasi. Memang lidah tak bertulang, tapi kita punya kesempatan sama untuk memproduksi berkat atau kutuk melalui perkataan kita. Saat orang tak dapat mengekang lidahnya, lidah bisa menjadi api yang membakar hutan.
Tapi, dari lidah kita juga bisa memuji Tuhan, memberi pujian pada istri, suami, anak, atau sahabat kita. Dari lidah yang dikuasai, kita dapat melepaskan berkat. Kita tak dapat menarik perkataan yang telah keluar. Kelak kita pasti akan mempertanggungjawabkan apa yang diucapkan. Karena itu kuasai perkataan Anda. Pikir dulu sebelum mengucapkannya. Belajar tahan dan ukur perkataan Anda. Kita bisa buktikan bagaimana hidup kita sangat tergantung dari yang kita ucapkan. Jadi jika perkataan kita diurapi, bayangkan akibatnya, berapa banyak orang bisa diberkati.
So, which one will you choose guys ?
"Ukurlah kata-kata kita sebelum mengeluarkannya"
"Orang bebal dibinasakan oleh mulutnya.." - Amsal 18:7
No comments:
Post a Comment